MODEL SOSIAL SPASIAL DAMPAK KEBISINGAN LINGKUNGAN DI SEKITAR BANDARA: STUDI KASUS BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA, JAKARTA

Authors

  • Bagus Ferry Agrayanto Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia
  • Haryoto Kusnoputranto Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  • Suyud Warno Utomo Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Keywords:

Model kebisingan, kebisingan pesawat terbang, kesehatan masyarakat, risiko, persepsi

Abstract

Komersialisasi Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma (HLP) sejak tahun 2014 menyebabkan eksternalitas negatif yang tidak terhindarkan yaitu paparan kebisingan pesawat terbang. Kebisingan pesawat terbang akan berdampak terhadap menurunnya kualitas kesehatan. Dalam rangka pengendalian kebisingan pesawat terbang diperlukan model sosial-spasial dampak kebisingan pesawat terbang. Permodelan sosial-spasial yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan lingkungan, dan menentukan batas kawasan kebisingan Bandara HLP berbasis indeks WECPNL (Weighted Equivalent Continous Perceived Noise Level) pada radius 300 ─ 600 m. Ruang lingkup tambahan dari permodelan sosial-spasial yaitu kategorisasi risiko kebisingan lingkungan, dan sosial ekonomi berbasis perhitungan mean hipotetik dari masyarakat yang tinggal tepat di jalur LTO (Landing Take-Off) pesawat terbang. Hasil permodelan menunjukkan tingkat kebisingan lingkungan di permukiman masyarakat sekitar Bandara HLP (67.01 ─ 70.19 dBA) tidak memenuhi baku tingkat kebisingan untuk kawasan permukiman sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 yaitu 55 dB(A). Secara spasial, hasil permodelan menunjukkan batas aman kebisingan pesawat terbang Bandara HLP terletak pada jarak 600 m dari ujung runway 06 HLP, sehingga dapat diperuntukkan sebagai kawasan permukiman ideal di sekitar Bandara HLP (WECPNL=73,80). Hasil permodelan batas kawasan kebisingan Bandara HLP selanjutnya digunakan untuk menganalisis kesesuaiannya dengan rencana tata ruang. Hasil kategorisasi menunjukkan aspek persepsi risiko mayoritas responden mulai dari kebisingan lingkungan sampai dengan sosial ekonomi termasuk kategori sedang, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pertukaran yang dapat ditoleransi dengan risiko bertempat tinggal di sekitar Bandara HLP. Berdasarkan uji korelasi statistik Kendall’s Tau-b diketahui waktu domisili dan tingkat pendidikan responden tidak berpengaruh terhadap persepsi risiko kebisingan lingkungan.

References

Alkaabi, K. A. (2017). Spatial distribution of aircraft noise around Abu Dhabi International Airport, UAE and its effects on community and workers Health : an analytic tool for evaluating the health impacts of urban planning decisions. Civil Engineering and Urban Planning: An International Journal (CiVEJ), 4(2), 15–36. https://doi.org/10.5121/civej.2017.4202

Appold, S. J., & Kasarda, J. D. (2013). The Airport City Phenomenon: Evidence from Large US Airports. Urban Studies, 50(6), 1239–1259. https://doi.org/10.1177/0042098012464401

Black, D. A., Black, J. A., Issarayangyun, T., & Samuels, S. E. (2007). Aircraft noise exposure and resident’s stress and hypertension: A public health perspective for airport environmental management. Journal of Air Transport Management, 13(5), 264–276. https://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2007.04.003

BPS. (2019). Statistik Transportasi Udara 2018. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

BPS Kota Bekasi. (2019). Kecamatan Pondok Gede Dalam Angka Tahun 2019. Badan Pusat Statistik Kota Bekasi.

BPS Kota Jakarta Timur. (2019). Makasar Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Timur.

Carlsson, F., Lampi, E., & Martinsson, P. (2004). The marginal values of noise disturbance from air traffic: Does the time of the day matter? Transportation Research Part D: Transport and Environment, 9(5), 373–385. https://doi.org/10.1016/j.trd.2004.07.002

Cidell, J. (2015). The role of major infrastructure in subregional economic development: An empirical study of airports and cities. Journal of Economic Geography, 15(6), 1125–1144. https://doi.org/10.1093/jeg/lbu029

Creswell, J. (2012). Educational Research, Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Boston: Pearson Education.

Dharmika, D. (2015). Analisis dampak pengelolaan air terproduksi minyak bumi (kajian keefektifan pengelolaan air terproduksi minyak bumi dengan menerapkan sumur injeksi pada PT. X dan dampaknya pada perusahaan, lingkungan, dan masyarakat di Pulau Salawati, Kabupaten Sorong, P. Universitas Indonesia.

Febriani, N. (2017). Penilaian Ekonomi Dampak Kebisingan Akibat Aktivitas Penerbangan (Studi kasus : Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur). Institut Pertanian Bogor.

Hakfoort, J., Poot, T., & Rietveld, P. (2001). The regional economic impact of an airport: The case of Amsterdam schiphol airport. Regional Studies, 35(7), 595–604. https://doi.org/10.1080/00343400120075867

Haliza, M. Z. N., Suriani, J. N., Syazwan, N. A. M., Hafiidz, J. M., Firdaus, R. B. R., & Sarah, I. Z. (2018). Assessment of community noise at residential areas in the vicinity of Penang International Airport. AIP Conference Proceedings, 2030, 020273. https://doi.org/10.1063/1.5066914

Halpern, N., & Bråthen, S. (2011). Impact of airports on regional accessibility and social development. Journal of Transport Geography, 19(6), 1145–1154. https://doi.org/10.1016/j.jtrangeo.2010.11.006

Hernayati, M. A., Joko, T., & Dangiran, H. L. (2018). Hubungan Kebisingan Di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur Terhadap Gangguan Non- Auditori Permukiman Penduduk Wilayah Buffer. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(6), 214–224. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/22179

ICAO. (2007). Growth in Air Traffic Projected to Continue to 2025. In ICAO News Release PIO 08/07. Montreal, Canada: International Civil Aviation Organization.

ICAO. (2008). Annex 16 to the Convention on International Civil Aviation-Environmental Protection, Volume I-Aircraft Noise.

Li, L., & Loo, B. P. Y. (2016). Impact analysis of airport infrastructure within a sustainability framework: Case studies on Hong Kong International Airport. International Journal of Sustainable Transportation, 10(9), 781–793. https://doi.org/10.1080/15568318.2016.1149647

Menteri Lingkungan Hidup. (1996). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996. Baku Tingkat Kebisingan.

Menteri Perhubungan. (2003). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2003. Pengoperasian Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.

Menteri Perhubungan. (2002). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 tahun 2002. Penyelenggaraan Bandara Umum.

Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 5 Tahun 2016. RDTR Kota Bekasi periode 2015─2035. , (2016).

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014. Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. , (2014).

Peraturan Pemerintah Nomor 40/2012. Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandara. , (2012).

Percoco, M. (2010). Airport activity and local development: Evidence from Italy. Urban Studies, 47(11), 2427–2443. https://doi.org/10.1177/0042098009357966

PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara HLP. (2019). Statistik Lalu Lintas Penerbangan dan Angkutan Udara Bandar Udara Halim Perdanakusuma periode 2013─2018. Tidak dipublikasikan.

Rahayu, Y. E., Ahyudanari, E., & Pratomoadmojo, N. A. (2016). Land Use Development and its Impact on Airport Access Road. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 227, 31–37. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.039

Sahrir, S., Bachok, S., & Osman, M. M. (2014). Environmental and Health Impacts of Airport Infrastructure Upgrading: Kuala Lumpur International Airport 2. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 153, 520–530. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.10.085

Trojanek, R., & Huderek-Glapska, S. (2018). Measuring the noise cost of aviation – The association between the Limited Use Area around Warsaw Chopin Airport and property values. Journal of Air Transport Management, 67(April 2017), 103–114. https://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2017.12.002

Trojanek, R., Tanas, J., Raslanas, S., & Banaitis, A. (2017). The impact of aircraft noise on housing prices in Poznan. Sustainability (Switzerland), 9(11), 1–16. https://doi.org/10.3390/su9112088

Tsui, K. W. H., Tan, D., Chow, C. K. W., & Shi, S. (2019). Regional airline capacity, tourism demand and housing prices: A case study of New Zealand. Transport Policy, 77, 8–22. https://doi.org/10.1016/j.tranpol.2019.02.007

Tveter, E. (2017). The effect of airports on regional development: Evidence from the construction of regional airports in Norway. Research in Transportation Economics, 63, 50–58. https://doi.org/10.1016/j.retrec.2017.07.001

WHO Regional Office for Europe. (2011). Burden of disease from environmental noise-Quantification of healthy life years lost in Europe.

Xie, H., Li, H., & Kang, J. (2014). The characteristics and control strategies of aircraft noise in China. Applied Acoustics, 84, 47–57. https://doi.org/10.1016/j.apacoust.2014.01.011

Yankaskas, K. (2013). Prelude: Noise-induced tinnitus and hearing loss in the military. Hearing Research, 295, 3–8. https://doi.org/10.1016/j.heares.2012.04.016

Zimmermann, V., Felscher-Suhr, U., & Vogt, J. (2018). Public perceptions of Frankfurt Airport’s value - A survey approach. Journal of Air Transport Management, 67, 46–54. https://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2017.11.005

Downloads

Published

2024-04-24

How to Cite

Bagus Ferry Agrayanto, Haryoto Kusnoputranto, & Suyud Warno Utomo. (2024). MODEL SOSIAL SPASIAL DAMPAK KEBISINGAN LINGKUNGAN DI SEKITAR BANDARA: STUDI KASUS BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA, JAKARTA . ajalah lmiah lobe, 22(1), 59–70. etrieved from https://jurnal.big.go.id/GL/article/view/115