ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN UNTUK PERMUKIMAN BERBASIS ANCAMAN BENCANA DI PULAU-PULAU KECIL

Studi Kasus di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

Authors

  • Baba Barus Departeman Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, FP-IPB, Bogor
  • Herianto Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, FP-IPB, Bogor
  • Vincentius P. Siregar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB, Bogor
  • Mira Harimurti Pusat Standardisasi dan Kelembagaan Informasi Geospasial, BIG, Bogor

Keywords:

abrasi, gelombang ekstrim, penduduk

Abstract

Pulau-pulau kecil merupakan wilayah yang memiliki lahan terbatas namun banyak dimanfaatkan manusia sebagai tempat bermukim. Peningkatan jumlah penduduk dan ancaman bencana merupakan tantangan dalam pengelolaan pulau-pulau kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung lahan untuk permukiman dan ancaman bencana di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Daya dukung lahan didasarkan pada ketersediaan lahan dengan mengacu Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2016 dan sempadan pantai dengan metode buffer dari garis pantai pasang tertinggi ke arah daratan sejauh 10 m untuk Pulau Panggang, sedangkan 20 m untuk Pulau Pramuka. Kebutuhan lahan setiap individu dihitung dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03–1733:2004. Ancaman bencana gelombang ekstrim dan abrasi ditentukan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 2 Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan yang tersedia untuk permukiman di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka yaitu 5,91 ha dan 8,65 ha. Kebutuhan lahan untuk permukiman penduduk tahun 2021 Pulau Panggang dan Pulau Pramuka masing-masing 16,89 ha dan 3,64 ha. Ketersediaan potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk permukiman di Pulau Panggang sudah melebihi dari kebutuhannya 10,98 ha sedangkan ketersediaan potensi lahan untuk permukiman di Pulau Pramuka 5,01 ha. Hasil perhitungan ancaman gelombang ektrim dan abrasi kawasan pesisir Pulau Panggang dan Pulau Pramuka untuk ancaman tinggi seluas 67,12%, ancaman sedang 1,55% dan ancaman rendah sebesar 31,34%. Adanya analisis kebutuhan dan ketersediaan lahan serta ancaman bencana pada pulau kecil yang dialokasikan untuk permukiman akan menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang di suatu wilayah.

References

Andréfouët, S., Paul, M., & Farhan, A.R. (2022). Indonesia’s 13558 islands: A new census from space and a first step towards a One Map for Small Islands Policy. Marine Policy, 135(2022), 104848. DOI: https://doi.org/10.1016/j.marpol.2021.104848.

BIG (Badan Informasi Geospasial). (2021). Data Garis Pantai. Belum dipublikasikan. Badan Informasi Geospasial. Bogor.

BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). (2021). IRBI Indeks Resiko Bencana Indonesia Tahun 2021. Pusat Data dan Informasi Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jakarta. 354hlm.

BSN (Badan Standardisasi Nasional). (2004). Standar Nasional Indonesia Nomor 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 58hlm.

Damayanti, A.P. & Harintaka, H. (2021). Kajian keandalan true orthophoto untuk pemetaan skala besar 1 : 5.000. Geoid, 16(2), 177-188. DOI: https://doi.org/10.12962/j24423998.v16i2.8220.

Darmawan, F. (2022). Local community perception about the planning and development of tourism destinations in Kepulauan Seribu Regency, Jakarta. Jurnal Infrastruktur, 8(1), 17-24. DOI: https://doi.org/10.35814/infrastruktur.v8i1.2933.

Darmiati, Nurjaya, I.W., & Atmadipoera, A.S. (2020). Analisis perubahan garis pantai di Wilayah Pantai Barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211-222. DOI: https://doi.org/http://doi.org/10.29244/jitkt.v12i1.22815.

Djunarsjah, E., Rogers, B.W. & Putra, A.P. (2021). Model konsep dan manajemen seamless cadastre (Wilayah studi : Pulau Pramuka). Prosiding FIT ISI, 1, 283-287. Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universiatas Diponegoro. Semarang. http://proceedings.undip.ac.id/index.php/isiundip2021/article/view/638.

Doorga, J.R.S. (2022). Climate change and the fate of small islands: The case of Mauritius. Environmental Science and Policy, 136(2022), 282-290. DOI: https://doi.org/10.1016/j.envsci.2022.06.012.

Hasibuan, G.P., Johan, Y. & Brata, B. (2020). Kajian kedudukan garis pantai untuk penetapan sempadan pantai Kota Bengkulu. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 9(2), 119-131. DOI: https://doi.org/10.31186/naturalis.9.2.13513.

Hidayat, A.R.T., Wijayanti, W.P., Kurniati, S. & Maha, E.A. (2016). Challenge and opportunity of settlement and infrastructure development in the Small Island (Case study: Pulau Laut Kelautan District, Kotabaru Regency). Procedia - Social and Behavioral Sciences, 227(2016), 286-293. DOI: https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.073.

Irman, I., Adhayanto, O., Sari, R.K. & Suryadi, S. (2021). Analisis yuridis terhadap status hak kepemilikan permukiman penduduk di atas Air. Jurnal Hukum & Pembangunan, 51(2), 399-414. DOI: https://doi.org/10.21143/jhp.vol51.no2.3057.

Isdianto, A., Asyari, I.M., Haykal, M.F., Adibah, F., Irsyad, M.J. & Supriyadi, S. (2020). Analisis perubahan garis pantai dalam mendukung ketahanan ekosistem pesisir. Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan), 6(2), 168-181. DOI: https://doi.org/10.20527/jukung.v6i2.9260.

Kem. ATR/BPN (Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional). (2016). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penataan Pertanahan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Jakarta.

Kem. ESDM (Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. (2022). Kegeologian. Diakses dari: https://geoportal.esdm.go.id/geologi/. [17 November 2022].

Ketjulan, R., Boer, M., Imran, Z. & Siregar, V.P. (2019). Daya dukung lahan untuk pemukiman penduduk dan implikasinya terhadap kualitas perairan di pulau-pulau kecil (Kasus Pulau-Pulau Kecil Selat Tiworo Kabupaten Muna Barat). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(3), 569-582. DOI: https://doi.org/10.29244/jitkt.v11i3.25731.

KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). (2018). Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 21/PERMEN-KP/2018 tentang Tata Cara Perhitungan Batas Sempadan Pantai. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 21hlm.

Kuswara, K. (2013). Daya dukung lahan untuk pengembangan perumahan di Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa dan Pulau Tunda. Jurnal Permukiman, 8(1), 24-29.

Marasabessy, I., Fahrudin, A., Imran, Z. & Agus, S.B. (2018). Strategi pengelolaan berkelanjutan pesisir dan laut Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah. Journal of Regional and Rural Development Planning, 2(1), 1-22. DOI: https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.1.11-22.

Muhammad, D.T.N. & Mardiatno, D (2022). Kerentanan pesisir pulau kecil (Studi kasus: Pulau Karimunjawa dan Kemujan). JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 6(1), 91-103. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2022.006.01.11.

Nimah, R. (2022). Pelaksanaan Perda Kabupaten Tuban Nomor 09 Tahun 2012 terhadap pemukiman di Sempadan Pantai Glondonggede. Joong-Ki: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3), 361-373. DOI: https://doi.org/10.56799/joongki.v1i3.819.

Ningsih, E.N., Setiawan, A., Hartoni, H. & Fauziyah, F. (2021). Perubahan luasan Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan Pulau Karya Kepulauan Seribu DKI Jakarta menggunakan data citra satelit penginderaan jauh. Jurnal Penelitian Sains, 23(2), 84-90. DOI: https://doi.org/10.56064/jps.v23i2.628.

Nugroho, A.S., Wicaksono, A. & Kurniawan, I.A. (2017). Evaluasi tata ruang pesisir terhadap bencana abrasi

di Kabupaten Jepara. Seminar Nasional Geografi 2017, 747–754. Program Studi S2 Geografi, Fakultas Geografi, UGM. Yogyakarta.

Pantow, M., Moniaga, I. & Takumansang, E. (2018). Daya dukung permukiman dalam konsep pengembangan wilayah di Kecamatan Langowan Timur. Jurnal Spasial, 5(3), 417-426. DOI: https://doi.org/10.35793/sp.v5i3.22006.

Permatasari, I.N. (2021). Kajian resiko, dampak, kerentanan dan mitigasi bencana abrasi di beberapa pesisir Indonesia (A Literatur Review). J-Tropimar (Jurnal Riset Kelautan Tropis), 3(1), 43-53. DOI: https://doi.org/10.30649/jrkt.v3i1.56.

Priyatna, A.B. & Kusumaningayu, I. (2022). Penerapan konsep permukiman adaptif bencana banjir pada Kampung Nelayan Nambangan Surabaya. Senakama: Prosiding Seminar Karya Ilmiah Mahasiswa, 1(1), 383-392.

Purbani, D., Salim, H.L., Kusuma, L.P.A.S.C., Tussadiah, A. & Subandriyo, J. (2019). Ancaman gelombang ekstrim dan abrasi pada penggunaan lahan di pesisir Kepulauan Karimunjawa (Studi Kasus: Pulau Kemujan, Pulau Karimunjawa, Pulau Menjangan Besar dan Pulau Menjangan Kecil). Jurnal Kelautan Nasional, 14(1), 33-45. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v14i1.7207.

Reskiyanti, R., Rachman, T. & Paotonan, C. (2018). Tinjauan Batasan Sempadan Pantai Tanjung Bunga Sebagai Implementasi Undang-Undang No 1 Tahun 2014. SENSISTE:Seminar Sains dan Teknologi Kelautan, 33-39. Gedung CSA Kampus Fakultas Teknik UNHAS Gowa 27 September 2018. Makassar.

RI (Republik Indonesia). (2016). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2016 tentang Batas Sempadan Pantai. Sekretariat Negara. Jakarta. 21hlm.

Risandi, J., Pranowo, W.S. & Candra, D.P. (2021). Prediksi gelombang ekstrim di Kepulauan Seribu untuk aplikasi kelautan dan perikanan. Jurnal Riset Jakarta, 14(2), 51-56. DOI: https://doi.org/10.37439/jurnaldrd.v14i2.49.

Ruwayan, D.K., Kumurur, V. & Mastutie, F. (2020). Analisis daya dukung dan daya tampung lahan di Pulau Bunaken. Spasial, 7(1), 94-103. DOI: https://doi.org/10.35793/sp.v7i1.27788.

Sachoemar, S.I. (2008). Evaluasi kondisi lingkungan perairan Kepulauan Seribu. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 4(1), 19-25. DOI: https://doi.org/10.29122/jrl.v4i1.1839.

Sam, I.M., Setiowati, S. & Riyadi, R. (2020). Analisis penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah di Sempadan Pantai di Kelurahan Bintarore. Tunas Agraria, 3(2), 122-139.

DOI: https://doi.org/10.31292/jta.v3i2.112.

Statistik Sektoral DKI Jakarta. (2021). Kepulauan Seribu. Diakses dari https://statistik.jakarta.go.id/kepulauan-seribu/. [17 November 2022].

Downloads

Published

2024-04-19

How to Cite

Baba Barus, Herianto, Vincentius P. Siregar, & Mira Harimurti. (2024). ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN UNTUK PERMUKIMAN BERBASIS ANCAMAN BENCANA DI PULAU-PULAU KECIL : Studi Kasus di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. ajalah lmiah lobe, 25(1), 77–86. etrieved from https://jurnal.big.go.id/GL/article/view/97