ANALISIS KERENTANAN WILAYAH TERHADAP LONGSOR AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DI KABUPATEN KEBUMEN

(Vulnerability Assessment of Landslide to Climate Change in Kebumen Regency)

Authors

  • Nurul Qamilah Institut Teknologi Sumatera
  • Agel Vidian Krama

Keywords:

hujan ekstrem, keretanan, longsor, perubaha iklim, wilayah

Abstract

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu wilayah yang dinyatakan memiliki kejadian longsor tinggi, sehingga diperlukan kajian untuk mengetahui tingkat kerentanan wilayah ini terhadap longsor. Analisis kerentanan dilakukan melalui pendekatan modeling GIS melalui Tools SINMAP dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan pengolahan data, diperoleh wilayah yang paling tinggi longsor terdapat di Kecamatan Rowokele dengan luas 60% dari total wilayah berpotensi tinggi. Hasil pemodelan SINMAP divalidasi mengacu pada titik kejadian longsor yang ada dan diperoleh melalui tinjauan langsung ke lapangan. Selanjutnya wilayah yang berpotensi dianalisis dengan AHP, dan diperoleh wilayah rentan tersebar di 149 desa. Dalam hal ini, enam desa diklasifikasikan memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap longsor yaitu Desa Kebakalan, Kajoran, Kalirejo, Clapar, Logandu, dan Wadasmalang. Dalam penelitian ini, kerentanan longsor dikaitkan dengan perubahan iklim, yang dibagi ke dalam sebaran kerentanan longsor berdasarkan rerata frekuensi hujan ekstrem yang terus meningkat sepanjang tahun. Lebih dari 20 kejadian hujan ekstrem terjadi di Desa Sawangan. Sementara Kecamatan Sempor adalah daerah dengan kerentanan tinggi terhadap longsor berdasarkan tren hujan ekstrem dan yang mengalami tren kenaikan dengan r > 0,4.

Downloads

Published

29-06-2022

How to Cite

Qamilah, N., & Krama, A. V. (2022). ANALISIS KERENTANAN WILAYAH TERHADAP LONGSOR AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DI KABUPATEN KEBUMEN: (Vulnerability Assessment of Landslide to Climate Change in Kebumen Regency). eomatika, 28(1), 1–12. etrieved from https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/23