ANALISIS PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAHAN TERHADAP ELEMEN IKLIM MIKRO DI SURAKARTA MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH MULTITEMPORAL

Authors

  • Siti Zahrotunisa Badan Informasi Geospasial
  • Retnadi Heru Jatmiko Fakulas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Wirastuti Widyatmanti Fakulas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Keywords:

penutup lahan, suhu permukaan lahan, Split Windows Algorithm, elemen iklim mikro

Abstract

Perubahan penutup lahan seperti ekspansi lahan terbangun berpotensi untuk mengalami peningkatan suhu permukaan lahan dan perubahan elemen iklim mikro yang menyebabkan penurunan kenyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan data penginderaan jauh untuk memperoleh paramater penutup lahan dan suhu permukaan lahan serta mengkaji pengaruh suhu permukaan lahan terhadap elemen iklim mikro (suhu udara, kelembapan udara relatif, dan kecepatan angin). Data penginderaan jauh yang digunakan adalah citra Landsat-8 OLI/TIRS, Aqua MODIS perekaman tanggal 19 Juli 2013 dan 23 Juni 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah klasifikasi Maximum Likelihood, Split Windows Algorithm (SWA), Inverse Distance Weighted (IDW), dan pengukuran di lapangan. Analisis statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment, regresi, Confusion Matrix, dan RMS Difference. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, data penginderaan jauh dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang akurat untuk penutup lahan dengan akurasi 92% serta suhu permukaan lahan dengan dengan nilai RMS 5,8°C dan 4,8°C. Suhu permukaan lahan dengan suhu udara dan kelembapan udara tahun 2015 memiliki hubungan yang kuat dan siginifkan, sementara dengan kecepatan angin memiliki hubungan yang rendah dan tidak signifikan. Selain itu, hubungan pada tahun 2013 lebih rendah dibandingkan tahun 2015.

References

Asiani, Y. (2007). Pengaruh kondisi ruang terbuka hijau (RTH) pada iklim mikro di Kota Bogor. Universitas Indonesia.

Azeem, A., Butt, M. A., Nisar, K., & Anwar, H. (2016). Assessment of Urban Heat Island (UHI) using Remote Sensing and GIS. Global Journal of Human-Social Science & Disaster Management, 16(2), 0–8.

Barnabe, R. (2008). Analysis of Urban Heat Island by Using Remote Sensing Technology in Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Bolstad, P. (2008). GIS Fundamentals. Amerika: Eider Press.

BPS. (2014). Kota Surakarta Dalam Angka Tahun 2014. Surkarta: Badan Pusat Statistik Kota Surakarta.

DKPS. (2014). Profil Perkembangan Kependudukan Kota Surakarta 2014. (D. Surakarta, Ed.). Kota Surakarta: Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta. Retrieved from http://dispendukcapil.surakarta.go.id/20XIV/images/pdf/GabunganProfil.pdf

Du, C., Ren, H., Qin, Q., Meng, J., & Zhao, S. (2015). A practical split-window algorithm for estimating land surface temperature from landsat 8 data. Remote Sensing, 7(1), 647–665. https://doi.org/10.3390/rs70100647

Epa, U. S. (2008). Reducing Urban Heat Islands : Compendium of Strategies Urban Heat Island Basics. Reducing Urban Heat Islands Compendium of Strategies. Retrieved from http://www.epa.gov/hiri/resources/pdf/BasicsCompendium.pdf

Fadhilah, D. (2012). Analisis Pengaruh Perubahan Tutupan Vegetasi Terhadap Suhu Permukaan Kota Samarinda Berdasarkan Pengolahan Citra ASTER Tahun 2003 dan 2009. Universitas Gadjah Mada.

Hadi, A., Danoedoro, P., & Sudaryanto. (2012). Penentuan Tingkat Kekeringan Lahan Berbasis Analisa Citra Aster dan Sistem Informasi Geografis. Majalah Geografi Indonesia, 26(1), 1–26. https://doi.org/10.22146/mgi.13400

Hadi, S. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

Jatmiko, R. (2016). Penggunaan Citra Saluran Inframerah Termal untuk Studi Perubahan Liputan Lahan dan Suhu sebagai Indikator Perubahan Iklim Perkotaan di Yogyakarta. Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.

Jensen, J. R. (2014). Remote sensing of the environment: an earth resource perspective second edition. Pearson Education Limited,Harlow, England (Vol. 1).

Lakitan, B. (2002). Dasar-Dasar Klimatologi. PT Rajagrafindo persada,-Tjasyono.

Malik, L. O. A. (2006). Evaluasi Kebutuhan Hutan Kota terhadap Perbaikan Iklim Mikro di Kawasan Kota Namlea Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Universitas Gadjah Mada.

Muta’ali, L. (2011). Kapita Selekta Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.

Prilandita, N. (2009). Perceptions and Responses to Warming in an Urban Environment: A Case Study of Bandung City, Indonesia. J o u r n a l Infrastructure and Built Environment, V(1), 51–58.

Rozenstein, O., Qin, Z., Derimian, Y., & Karnieli, A. (2014). Derivation of land surface temperature for landsat-8 TIRS using a split window algorithm. Sensors (Switzerland), 14(4), 5768–5780. https://doi.org/10.3390/s140405768

Serban, C., & Maftei, C. (2011). Thermal Analysis of Climate Regions Using Remote Sensing and Grid Computing. International Journal of Computer Networks & Communications, 3(1), 35–50. https://doi.org/10.5121/ijcnc.2011.3103

Suharyadi. (2010). Interpetasi Hibrida Citra Satelit Resolusi Spasial Menengah Untuk Kajian Densifikasi Bangunan Daerah Perkotaan Di Daerah Perkotaan Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Xie, Q., & Zhou, Z. (2015). Impact of urbanization on urban heat island effect based on tm imagery in Wuhan, China. Environmental Engineering and Management Journal, 14(3), 647–655.

Downloads

Published

2024-04-24

How to Cite

Siti Zahrotunisa, Retnadi Heru Jatmiko, & Wirastuti Widyatmanti. (2024). ANALISIS PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAHAN TERHADAP ELEMEN IKLIM MIKRO DI SURAKARTA MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH MULTITEMPORAL. ajalah lmiah lobe, 22(1), 31–40. etrieved from https://jurnal.big.go.id/GL/article/view/112

Most read articles by the same author(s)