PEMETAAN JASA EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN HUTAN LINDUNG PULAU RIMAU, KABUPATEN BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN

Authors

  • Ernik Yuliana Universitas Terbuka
  • Adi Winata Universitas Terbuka
  • Yuni Tri Hewindati Universitas Terbuka
  • Ati Rahadiati Badan Informasi Geospasial

Keywords:

mangrove, jasa ekosistem, kawasan hutan lindung Pulau Rimau

Abstract

Ekosistem mangrove memberikan fungsi-fungsi penting bagi manusia dan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian adalah menganalisis dan memetakan jasa ekosistem mangrove bagi masyarakat dan lingkungan. Lokasi penelitian adalah ekosistem mangrove di Kawasan Hutan Lindung Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Data primer berupa data ekologi dan sosial. Data ekologi meliputi keragaman abiotik, keanekaragaman jenis mangrove, struktur vegetasi pohon mangrove, keragaman fauna, pH substrat mangrove, dan pH air; sedangkan data sosial adalah persepsi masyarakat tentang ekosistem mangrove. Data sekunder mencakup berbagai informasi penunjang yang diperlukan, yaitu penggunaan lahan, pemetaan lahan mangrove, dan data-data lain terkait jasa ekosistem. Untuk pengambilan data sosial, populasi penelitian adalah warga Kecamatan Pulau Rimau dan Tanjung Lago yang memanfaatkan jasa ekosistem mangrove, sedangkan sampel penelitian berjumlah 60 orang, ditentukan secara random sampling. Data primer yang diperoleh dari survei lapangan disajikan dalam bentuk tabulasi, grafik, dan uraian. Analisis jasa ekosistem menggunakan Matriks Permintaaan-Penawaran jasa ekosistem bagi masyarakat, dengan menilai kapasitas ekosistem, permintaan jasa ekosistem, dan keseimbangan jasa ekosistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas ekosistem mempunyai relevansi sedang sampai tinggi, dan mempunyai nilai jasa yang berlebih dibandingkan dengan permintaan, artinya ekosistem dalam kondisi baik.

References

Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) 2018. Badan Pusat Statistik. https://doi.org/3305001

BPS Banyuasin. (2016). Statistik Daerah Kecamatan Pulau Rimau 2016. Banyuasin: BPS Kabupaten Banyasin.

Burkhard, B., Kroll, F., Müller, F., & Windhorst, W. (2009). Landscapes’ capacities to provide ecosystem services - A concept for land-cover based assessments. Landscape Online. https://doi.org/10.3097/LO.200915

Clemente, P., Calvache, M. F., Antunes, P., & Santos, R. (2015). Mapping stakeholders perception on ecosystem services provision within the Portuguese Southwest Alentejo and Vicentine Coast Natural Park. VII Congresso Sobre Planeamento e Gestão Das Zonas Costeiras Dos Países de Expressão Portuguesa.

Das, S., & Crépin, A. S. (2013). Mangroves can provide protection against wind damage during storms. Estuarine, Coastal and Shelf Science. https://doi.org/10.1016/j.ecss.2013.09.021

de Groot, R. S., Alkemade, R., Braat, L., Hein, L., & Willemen, L. (2010). Challenges in integrating the concept of ecosystem services and values in landscape planning, management and decision making. Ecological Complexity. https://doi.org/10.1016/j.ecocom.2009.10.006

Effendi, R., Salsabila, H., & Malik, A. (2018). Pemahaman Tentang Lingkungan Berkelanjutan. Modul. https://doi.org/10.14710/mdl.18.2.2018.75-82

Franklin, S.E. (2001). Remote Sensing for Sustainable Forest Management. CRC Press LLC.

Hastuti, T. K., & Yuliati, U. (2017). A model for mangrove forest management based on community empowerment in Bantul regency. Journal of Environmental Management and Tourism. https://doi.org/10.14505/jemt.v8.6(22).10

Indrayanti, M. D., Fahrudin, A., & Setiobudiandi, I. (2015). Penilaian Jasa Ekosistem Mangrove di Teluk Blanakan Kabupaten Subang. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. https://doi.org/10.18343/jipi.20.2.91

Indriani, D., Marisa, H., & Zakaria, Z. (2009). Keanekaragaman Spesies Tumbuhan pada Kawasan Mangrove Nipah (Nypa Fruticans Wurmb.) di Kec. Pulau Rimau Kab. Banyuasin Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Sains.

Lugina, M., Indartik, Alviya, I., Pribadi, M. A., & Sari, G. K. (2016). Strategi Pengelolaan Mangrove Berbasis Masyarakat. Policy Brief.

Millenium Ecosystem Assessment. (2005). Biodiversity: What is it, where is it, and why is it important? Ecosystems and Human Well-Being: Biodiversity Synthesis.

Nurokhmah, I. (2019). Elastisitas Jasa Ekosistem Mangrove di Teluk Jor, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Institut Pertanian Bogor.

Pagella, T. F., & Sinclair, F. L. (2014). Development and use of a typology of mapping tools to assess their fitness for supporting management of ecosystem service provision. Landscape Ecology. https://doi.org/10.1007/s10980-013-9983-9

Riqqi, A., Hendaryanto, H., Safitri, S., Mashita, N., Sulistyawati, E., Norvyani, D. A., & Afriyanie, D. (2019). Pemetaan jasa ekosistem. Seminar Nasional Geomatika. https://doi.org/10.24895/sng.2018.3-0.962

Schulp, Burkhard, B., Maes, J., Van Vliet, J., & Verburg, P. H. (2014). Uncertainties in ecosystem service maps: A comparison on the European scale. PLoS ONE. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0109643

Troy, A., & Wilson, M. A. (2006). Mapping ecosystem services: Practical challenges and opportunities in linking GIS and value transfer. Ecological Economics. https://doi.org/10.1016/j.ecolecon.2006.04.007

Wangai, P. W., Burkhard, B., & Müller, F. (2019). Quantifying and mapping land use changes and regulating ecosystem service potentials in a data-scarce peri-urban region in Kenya. Ecosystems and People. https://doi.org/10.1080/21513732.2018.1529708

Yuliana, E., Hewindati, Y. T., Winata, A. D. I., Djatmiko, W. A., & Rahadiati, A. T. I. (2019). Diversity and characteristics of mangrove vegetation in pulau rimau protection forest, Banyuasin District, South Sumatra, Indonesia. Biodiversitas. https://doi.org/10.13057/biodiv/d200438

Downloads

Published

2024-04-24

How to Cite

Ernik Yuliana, Adi Winata, Yuni Tri Hewindati, & Ati Rahadiati. (2024). PEMETAAN JASA EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN HUTAN LINDUNG PULAU RIMAU, KABUPATEN BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN. ajalah lmiah lobe, 22(2), 83–92. etrieved from https://jurnal.big.go.id/GL/article/view/119