PERANCANGAN POTENSI LOKASI JEJARING STASIUN PEMANTAU KUALITAS UDARA DI DAERAH URBAN BERBASIS DATA SPASIAL
Studi Kasus di DKI Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.24895/gl.22.2.27-34Keywords:
Pencemaran udara, model jaringan pemantau kualitas udara, pemilihan lokasiAbstract
Kota besar seperti Jakarta memiliki masalah dalam mengelola kualitas udaranya. Dampak pencemaran udara akan mengakibatkan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat. Dalam rangka pengendalian pencemaran udara diperlukan model jaringan stasiun pemantauan kualitas udara. Penelitian pemodelan jaring stasiun pemantau kualitas udara telah dilakukan untuk mencari lokasi yang potensial bagi stasiun pengamatan kualitas udara yang didasarkan pada model densitas populasi penduduk dan variasi spasial sumber pencemar di wilayah Jakarta. Pemodelan jejaring lokasi berpotensi untuk stasiun pemantauan kualitas udara dilakukan dengan dua pentahapan. Tahapan pertama adalah pemilihan lokasi potensi stasiun. Tahapan kedua adalah penyeleksian lokasi potensi stasiun berdasarkan zonasi, kepadatan penduduk, tutupan lahan sekitar, dan kemudahan akses dan perizinan. Pemodelan jaringan pemantauan kualitas udara menghasilkan luaran zona potensi titik pantau serta 81 titik potensi lokasi pemantauan kualitas udara. Potensi titik-titik tersebut diseleksi dengan mempertimbangkan landuse, jarak antartitik, dan kemudahan perizinan untuk mendapatkan 53 lokasi stasiun pemantauan udara untuk seluruh wilayah DKI Jakarta. Hasil pemodelan ini selanjutnya digunakan untuk menempatkan titik pemantauan kualitas udara pada riset Urban hybriD model for AiR pollution exposure Assessment (UDARA).
References
Akbar, R. (2013). Pembangunan Model Populasi Penduduk dengan Sistem Grid Skala Ragam. ITB.
DRI. (2016). Air Quality Monitoring System Assessment Report and Recommendations for DKI Jakarta. Breath Easy Jakarta Project.
Driejana. (2009). Identifying Gaps and Needs in the Development of a National Air Quality Management Policy in Indonesia. In Proceedings of International Conference on Air Quality Management in South East Asia. Bangkok: Asian Institute of Technology.
Driejana, Mayangsari, M., & Riqqi, A. (2015). 30”-Grid Resolution Of Domestic Emission Mapping In Bandung City. In Proceedings of Environmental Technology and Management Conference (ETMC). Bandung.
Eeftens, M., Tsai, M., Ampe, C., Anwander, B., Beelen, R., Bellander, T., … Hoek, G. (2012). Spatial Variation of PM 2 . 5 , PM 10 , PM 2 . 5 Absorbance and PM Coarse Concentrations Between and Within 20 European Study Areas and the Relationship with NO 2 e Results of the ESCAPE Project, 62. http://doi.org/10.1016/j.atmosenv.2012.08.038
ESCAPE. (2014). European Study for Cohort of Air Pollution Effects. Retrieved from http://www.escapeproject.eu/
Hansen, K. (2013). More People More Air Pollution. NASA Earth Science News Team.
Min, L. A., Ming, L. C., & Jian, L. Z. (2002). Modeling Middle Urban Population Density with Remote Sensing Imagery. In Symposium on Geospatial Theory, Processing and Application.
Riqqi, A. (2008). Pengembangan Model Distribusi Populasi Penduduk pada Sistem Grid Skala Ragam untuk Pengelolaan Wilayah Pesisir. Institut Teknologi Bandung.
Riqqi, A., Fitria, A., Prijatna, K., Pratama, Egi, R., & Mahmudy, J. (2011). Indonesian Multiscale Grid System for Environmental Data. In Asian Geospasial Forum (AGF). Jakarta.
Rusdi, S. (2014). Pembangunan Model Distribusi Populasi Penduduk Resolusi Tinggi untuk Wilayah Indonesia Menggunakan Sistem Grid Skala Ragam. Institut Teknologi Bandung.
Soedomo, M. (2001). Pencemaran Udara. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
UDARA. (2018). Urban Hybrid Models for Air Pollution Exposure Assessment.
WHO. (2016). Ambient Air Pollution: A global assessment of exposure and burden of disease. World Health Organization. http://doi.org/https://doi.org/9789241511353
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Majalah Ilmiah Globe
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.