PEMETAAN ZONA KERENTANAN AIR TANAH DI PULAU BAKALAN, KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN, INDONESIA
Keywords:
airtanah, Banggai kepulauan, batugamping koral, DRASTIC, kerentananAbstract
Keterdapatan sumber daya airtanah di kepulauan sangat tergantung oleh faktor meteorologi (curah hujan) sebagai sumber air dan faktor geologi yaitu formasi penyusun batuan tempat cadangan airtanah tersimpan (akuifer). Pulau Bakalan berada di Kepulauan Banggai, yang secara kondisi geologi regional berada di Formasi Batugamping koral kuarter (Ql). Karakteristik airtanah di daerah batugamping sangat dinamis, terbatas, dipengaruhi oleh perkembangan dari aliran celah dan pelarutan. Sehingga dapat dikatagorikan daerah airtanah langka, dan bersifat setempat atau lokal. Keterbatasan airtanah juga dipengaruhi oleh aktifitas pengunaannya. Semakin besar penggunaan dan semakin intensif pemakaian airtanah, maka dapat mengakibatkan penurunan kuantitas dan penurunan kualitas airtanah. Penurunan kualitas airtanah dapat menimbulkan permasalahan kesehatan. Penurunan kualitas air dapat disebabkan tercemarnya sistem akuifer oleh sumber pencemar melalui pori-pori batuan pada formasi batugamping yang mudah terlarut. Untuk mengetahui distribusi kerentanan airtanah, maka tujuan dari penelitian ini adalah menentukan sebaran zona kerentanan airtanah pada batugamping terumbu. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis spasial multi-kriteria dengan pendekatan DRASTIC. Pendekatan DRASTIC dapat memberikan infromasi zona kerentanan berdasarkan sifat hidrogeologi pada batugamping. Analisis pemberian indekss pembobotan parameter dengan nilai tinggi, mengambarkan informasi faktor yang dominan atau yang paling mempengaruhi zona kerentanan airtanah. Hasil skor perhitungan setiap parameter diperoleh dari perkalian linier. Indekss kerentanan air tersebut dikelaskan ke dalam lima tingkat kerentanan dengan pendekatan equal interval. Hasil analisis menunjukkan kerentanan sangat rendah seluas 0,003%, kerentanan rendah seluas 18,79%, kerentanan sedang seluas 18,48%, kerentanan tinggi seluas 13,53% dan kerentanan sangat tinggi seluas 49,16% dari luas pulau 40,7 km2.