PEMODELAN POTENSI BENCANA BANJIR DI DAERAH PERKOTAAN MENGGUNAKAN SIG Studi Kasus: Kota Bengkulu
(Modeling of Flood Hazard Potential in Urban Areas using GIS, Case Study: Bengkulu City)
Keywords:
Air Bengkulu, overlay, peta kerawanan banjir, scoringAbstract
Kota Bengkulu merupakan salah satu wilayah yang rawan terjadi banjir akibat luapan Air Bengkulu (Sungai Bengkulu). Penyebab utamanya adalah kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Bengkulu, serta luapan air sungai ketika musim penghujan tiba. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah yang rawan terhadap bencana banjir dan mengetahui seberapa besar tingkat kerawanan banjir yang dapat terjadi di daerah penelitian Kota Bengkulu berdasarkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini menggunakan metode overlay dengan scoring antara parameter-parameter penggunaan lahan, ketinggian lahan, kemiringan lereng, tipe tanah, jarak dari sungai dan curah hujan. Analisis terhadap pembobotan menghasilkan tiga variabel yang menjadi penentu tingkat kerawanan banjir yaitu penggunaan lahan, ketinggian lahan dan jarak dari sungai. Hasil penelitian menunjukkan wilayah yang sangat rawan bencana banjir tersebar di hampir seluruh daerah penelitian dengan rincian 1.726,91 ha (48,8%) berkategori sangat rawan, 1.804,11 ha (50,9%) cukup rawan dan 10,64 ha (0,3%) tidak rawan. Wilayah yang tergolong sangat rawan bencana banjir merupakan wilayah yang memiliki ketinggian lahan yang rendah dan penggunaan lahan yang cenderung sedikit vegetasi, karena sebagian besar wilayahnya adalah wilayah terbangun, terbuka tanpa vegetasi dan dekat dengan sungai. Kelurahan yang termasuk dalam kategori ini adalah Kelurahan Rawa Makmur, Beringin Raya, Tanjung Agung dan Tanjung Jaya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Geomatika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.