ANALISIS PERUBAHAN PADA GARIS PANTAI DI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI
Keywords:
perubahan garis pantai, LRR, EPR, DSASAbstract
Indonesia diperkirakan memiliki garis pantai sepanjang 108.000 kilometer. Keadaan pesisir pantai berubah seiring dengan waktu dan perubahan kondisi alam. Di sekitar kawasan Labuhan Maringgai, terjadi abrasi dan akresi yang cukup parah, diduga disebabkan oleh pengaruh gelombang laut dan pertumbuhan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perubahan garis pantai di Kecamatan
Labuhan Maringgai. Untuk menguji ini, Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dipergunakan untuk memantau dan menghitung perubahan garis pantai, sedangkan untuk menghitung laju perubahan garis pantai
menggunakan metode End Point Rate (EPR), dan metode perhitungan untuk prediksi perubahan garis pantai yaitu Linear Regression Rate (LRR). Berdasarkan hasil penelitian, perubahan abrasi tertinggi terjadi di Desa
Srimosari Kecamatan Labuhan Maringgai dengan rata-rata perubahan mencapai 817,4 m dalam waktu 10 tahun dengan rata rata laju perubahan 81,74 m/tahun. Sedangkan untuk tingkat akresi tertinggi terjadi juga
di desa Srimosari Kecamatan Labuhan Maringgai dengan rata-rata perubahan mencapai 80,86 meter dalam waktu 10 tahun dengan laju rata-rata perubahan sebesar 8,086 m/tahun. Faktor utama penyebab abrasi yaitu pasang surut air laut sedangkan akresi terjadi karena pertumbuhan tanaman mangrove.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.