EVALUASI KUALITAS TEMATIK PETA PENGGUNAAN LAHAN YANG DIPEROLEH DARI DATA VOLUNTEERED GEOGRAPHIC INFORMATION Studi Kasus di Kota Yogyakarta
(Thematic Quality Assessment of Land-use Map Derived from Volunteered Geographic Information Data, Case study in Yogyakarta City)
Keywords:
OpenStreetMap, penggunaan lahan, perkotaan, VGIAbstract
Perkembangan kawasan perkotaan yang dinamis dan kompleks tidak diikuti dengan kecepatan perolehan
data pemerintah daerah, seperti data penggunaan lahan. Pemerintah daerah biasanya memetakan
penggunaan lahan menggunakan teknologi penginderaan jauh (citra satelit) dan survei lapangan. Kedua
metode pemetaan tersebut memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama. Kondisi tersebut merupakan
pendorong kebutuhan suatu metode akuisisi data yang murah, cepat dan tepat seperti metode Volunteered
Geographic Information (VGI). VGI adalah suatu fenomena penggunaan web dalam membuat, mengumpulkan
dan menyebarluaskan informasi geospasial secara sukarela oleh individu yang memiliki latar belakang yang
berbeda-beda (bukan profesional). Data VGI yang bersumber dari platform seperti OpenStreetMap,
Geonames, Twitter, Flickr dan Geo-Wiki, dapat menjadi suatu alternatif untuk memperoleh data penggunaan
lahan yang riil dan terbaru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis potensi data VGI, yaitu
OpenStreetMap (OSM) sebagai sumber data dalam pembuatan peta penggunaan lahan riil. Data acuan yang
digunakan untuk menguji kualitas peta penggunaan lahan adalah data penggunaan lahan dari Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa hasil
ditunjukkan pada penelitian ini antara lain (1) nilai overall accuracy peta penggunaan lahan yang diperoleh
sebesar 73% untuk klasifikasi penggunaan lahan level 1, dimana kelas transportasi dan hunian masing-masing
memiliki user accuracy tertinggi yaitu 100% dan 74%; kelas hunian dan layanan kesehatan masing-masing
memiliki nilai producer accuracy tertinggi yaitu 98% dan 24%; (2) terdapat 42% penggunaan lahan di area
studi belum terpetakan di OSM, sebagian besar di Kelurahan Mergangsan dan Kelurahan Pringgokusuman;
dan (3) kesalahan dalam klasifikasi disebabkan oleh tidak terdapatnya informasi atribut penggunaan lahan
pada data OSM dan kekeliruan pengguna dalam memberikan tag atau data atribut.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Geomatika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.