ANALISIS SUBSIDENCE MENGGUNAKAN METODE MULTITEMPORAL DINSAR DAN ANOMALI BOUGUER DI WILAYAH PERKOTAAN Studi Kasus Kota Samarinda

(Subsidence Analysis using Dinsar Multitemporal Method and Bouguer Anomaly in Urban Areas Case Study at Samarinda City)

Authors

  • Aprilia Puspita Teknologi Penginderaan, Fakultas Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Yosef Prihanto Pusat Penelitian, Promosi dan Kerjasama BIG
  • Sukendra Martha Teknologi Penginderaan, Fakultas Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan
  • Rudy.A.G. Gultom Teknologi Penginderaan, Fakultas Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Keywords:

Anomali Bouguer, DInSAR, Samarinda, subsidence

Abstract

Fenomena penurunan tanah di kota-kota besar di Indonesia sangat berdampak terhadap kerusakan
infrastruktur bangunan, bahkan dapat menjadi pemicu bencana geologi seperti longsor dan sinkhole. Oleh
sebab itu diperlukan upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak kerusakan yang ditimbulkan, salah satunya
dengan memetakan beberapa wilayah yang teridentifikasi mengalami subsidence di wilayah penelitian (Kota
Samarinda), sebagai informasi awal dalam pengembangan tata ruang wilayah perkotaan. Pada penelitian ini
menggunakan penginderaan jauh yang memanfaatkan citra radar SAR (Synthetic Aperture Radar) , yang
diolah dengan metode DInSAR (Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar) dan dianalisis secara
multitemporal untuk mengidentifikasi subsidence di wilayah penelitian. Dikombinasikan dengan metode
gravitasi dengan penentuan nilai anomali Bouguer sederhana (SBA) untuk menentukan struktur bawah
permukaan di wilayah penelitian. Data yang digunakan adalah citra SAR Sentinel 1A tipe SLC band C (5.405
GHz), dalam kurun waktu 2015-2019 dan data model anomali gravitasi Free Air Anomaly (FAA) yang diperoleh
dari data satelit GGMplus. Hasil yang diperoleh menunjukkan wilayah yang teridentifikasi mengalami
subsidence (penurunan tanah) sebagian besar berada di sekitar DAS Mahakam, dan merupakan pusat kegiatan
penduduk dengan tingkat kerapatan bangunan yang tinggi. Nilai subsidence tertinggi sebesar 11,93 cm dalam
periode tahun 2016-2017 di Kecamatan Samarinda Ilir, dan laju penurunan tanah rata-rata tertinggi sebesar
9,62 cm/tahun. Wilayah yang teridentifikasi terjadi subsidence umumnya memiliki nilai SBA yang relatif lebih
rendah sehingga mempunyai struktur tanah yang lebih lemah

Downloads

Published

01-07-2022

How to Cite

Puspita, A. ., Prihanto, Y. ., Martha, S. ., & Gultom, R. (2022). ANALISIS SUBSIDENCE MENGGUNAKAN METODE MULTITEMPORAL DINSAR DAN ANOMALI BOUGUER DI WILAYAH PERKOTAAN Studi Kasus Kota Samarinda: (Subsidence Analysis using Dinsar Multitemporal Method and Bouguer Anomaly in Urban Areas Case Study at Samarinda City). eomatika, 27(1), 61–70. etrieved from https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/45