IDENTIFIKASI ARAH SEBARAN DAN KETINGGIAN ERUPSI GUNUNG BERAPI MENGGUNAKAN CITRA RADAR CUACA Studi Kasus Erupsi Gunung Agung, 28 Juni 2018 Studi Kasus Erupsi Gunung Agung, 28 Juni 2018
(Identification of Volcanic Ash Propagation and Height Using Weather Radar Imagery, Case study: Mt. Agung Eruption, June 28, 2018)
Keywords:
radar gematronik, CMAX, VCUT, CAPPI, debu vulkanikAbstract
Erupsi vulkanik pada waktu yang lama dapat membahayakan keselamatan masyarakat dan aktivitas penerbangan. Radar cuaca dapat dimanfaatkan untuk monitoring dan identifikasi sebaran debu vulkanik secara real time. Penelitian ini memanfaatkan radar Gematronik dengan produk yang digunakan antara lain: CMAX, VCUT, dan CAPPI sehingga dapat menganalisis debu vulkanik yang dihasilkan oleh erupsi gunung berapi. Dalam kasus kejadian erupsi Gunung Agung tanggal 28 Juni 2018 didapatkan nilai reflektivitas maksimum mencapai 30-35 dBZ, sedangkan pada produk VCUT didapatkan ketinggian kolom debu vulkanik mencapai 7.5 km. Jenis material erupsi dapat diketahui dengan produk VCUT. Produk CAPPI V yang telah ditentukan batasnya yaitu 3 km, 5 km, dan 7 km menggambarkan arah gerakan debu vulkanik berdasarkan lapisannya. Arah sebaran debu vulkanik dominan ke barat dan barat daya. Dilihat secara horizontal maupun vertikal, debu vulkanik mempunyai karakteristik yang khas yaitu nilai echo reflektivitas menurun seiring menjauhi pusat erupsi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Geomatika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.