PENGAMATAN JANGKA PENDEK PERILAKU ARUS DAN KEKERUHAN RELATIF PADA KANAL ANTAR-TERUMBU PASCA-PASANG PERBANI Studi Kasus: Perairan Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

(Short Term Observation of the Behaviour of Current and Relative Turbidity in an Inter-Reef Channel during the Post-Spring Tide, Case Study: Nearshore Waters of Pramuka and Panggang Islands, Seribu Islands)

Authors

  • Poerbandono Kelompok Keahlian Hidrografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
  • Eka Djunarsjah Kelompok Keahlian Hidrografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
  • Wiwin Windupranata Kelompok Keahlian Hidrografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung

Keywords:

pengamatan lapangan, arah arus, kecepatan arus, kekeruhan relatif, tunggang pasut

Abstract

Makalah ini membahas perilaku jangka pendek arus dan kekeruhan relatif. Pembahasan didasarkan pada analisis data dari pengamatan lapangan di satu titik pada kedalaman sekitar 30 m. Titik pengamatan terletak di kanal antar-terumbu sekitar 600 m timur laut Pulau Pramuka ke arah Pulau Panggang. Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) berfrekuensi 614,4 kHz digunakan dalam pengukuran selama 25 jam dan 50 menit, sekitar dua hari setelah pasang perbani. ADCP mengukur profil arus dan hamburan balik dengan interval 1 m. Analisis dilakukan dengan menghubungkan saat perubahan kecepatan arus dengan pasut. Selain itu, kekeruhan relatif dihitung dari hamburan balik menggunakan persamaan kalibrasi empiris. Dari analisis, diperoleh korelasi positif antara tunggang pasut dengan kecepatan arus. Kecepatan arus tertinggi (yaitu 0,42 meter per detik) berkorelasi dengan saat air tinggi yang lebih rendah (lower high water). Kecepatan arus terdistribusi secara merata di sepanjang kolom air. Dibandingkan dengan di lapisan bawah, kecepatan arus di lapisan atas meningkat lebih cepat. Kekeruhan relatif yang dihitung dari hamburan balik menunjukkan bahwa material padat tersuspensi lebih banyak terkumpul di lapisan bawah. Peningkatan kekeruhan relatif diidentifikasi terjadi saat air rendah setelah air pasang tinggi (higher high water). Arah gerak arus saling berkebalikan dengan jumlah kejadian yang dua kali lebih banyak dan kecepatan arus yang dua kali lebih kuat ke arah ke arah 33o dibandingkan dengan ke arah 226o

Downloads

Published

01-07-2022

How to Cite

Poerbandono, Djunarsjah, E., & Windupranata, W. (2022). PENGAMATAN JANGKA PENDEK PERILAKU ARUS DAN KEKERUHAN RELATIF PADA KANAL ANTAR-TERUMBU PASCA-PASANG PERBANI Studi Kasus: Perairan Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu: (Short Term Observation of the Behaviour of Current and Relative Turbidity in an Inter-Reef Channel during the Post-Spring Tide, Case Study: Nearshore Waters of Pramuka and Panggang Islands, Seribu Islands). eomatika, 26(2), 63–70. etrieved from https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/52