https://jurnal.big.go.id/gm/issue/feedGeomatika2024-11-30T09:47:56+07:00Sri Lestarilestari.munajati11@gmail.comOpen Journal Systems<p align="justify">Geomatika is a peer-reviewed journal published by Geospatial Information Agency (Badan Informasi Geospasial-BIG). All papers are peer-reviewed by at least two experts before being accepted for publication. Geomatika will publish in two times issues: May and November. All articles published by Geomatika will have a unique DOI number.</p> <p align="justify">Geomatika provides an authoritative source of scientific information for researchers and engineers in academia, research institutions, government agencies, and industries. We publish original research papers, study literature and case studies related to collection, processing and data analysis focused on Basic Geospatial Information and current issues on the subject as well as related topics.</p> <p>The journal is focusing on but is not limited to:</p> <ul> <li>Earth science (geodesy, geography, geology, geophysics, atmospheric science, oceanography)</li> <li>Spatial Information System (spatial data infrastructure)</li> <li>Geographic Information System</li> <li>Remote sensing</li> <li>Cartography</li> <li>Boundary mapping</li> </ul>https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/202EVALUATION OF DAILY SATELLITE AND REANALYSIS OF RAINFALL DATA OVER SOUTH SUMATRA REGION2024-11-29T22:01:43+07:00Suhadi Suhadisuhadi@radenfatah.ac.idJamiatul Khairunnisa Putrisuhadi@radenfatah.ac.idIskhaq Iskandarsuhadi@radenfatah.ac.idSupri Suprisuhadi@radenfatah.ac.id<p>The limitations of good rainfall data due to constraints on direct measurements can be overcome by using satellite data or reanalysis data. The use of this data must, of course, go through a validation process first. This research aims to evaluate daily data from the Tropical Rainfall Measurement Mission (TRMM) version 3B42RT (TRMM_3B42RT) and European Center for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF) Reanalysis 5 (ERA5) data against data collected from 17 rain gauges in the Sumatra region South. Evaluation is carried out based on the Correlation Coefficient (CC), Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), and Mean Bias Error (MBE) values between the data. In addition, the estimation capabilities of TRMM_3B42RT and ERA5 were evaluated based on the Probability of Detection (POD), False Alarm Ratio (FAR), and Critical Success Index (CSI) values. The results show a very high correlation between TRMM_3B42RT and ERA5 with rain gauge data, especially in terms of monthly data. These values (monthly data) for TRMM_3B42RT and ERA5 data are 0.3-0.9 and 0.2-0.9, respectively. The RMSE values of TRMM_3B42RT and ERA5 data in monthly analysis are 75-250mm/month and 100-180mm/month, respectively. The forecasting performance of TRMM_3B42RT and ERA5 shows good results, especially for moderate rainfall in daily data and heavy rainfall in monthly data. The results of this analysis show tha the monthly data TRMM_3B42RT is more in line with the station data and can be used in further research.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/203ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 PADA KAWASAN PESISIR KABUPATEN PACITAN TAHUN 2014 - 2024 2024-11-29T22:23:31+07:00Akemat Rio Setiawanakemat.rio.2107226@students.um.ac.idFerryati Masitohakemat.rio.2107226@students.um.ac.id<p>Pantai merupakan kawasan dinamis yang dapat mengalami perubahan. Pantai mempunyai penyesuaian secara konstan mengarah pada keseimbangan alam yang mengakibatkan perubahan garis pantai. Garis pantai di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor alam seperti gelombang, arus, dan pasang surut serta aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur pantai dan penambangan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai di Kabupaten Pacitan menggunakan citra satelit Landsat 8 dari tahun 2014 hingga 2024. Metode yang digunakan adalah Normalized Difference Water Index (NDWI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa garis pantai di Kabupaten Pacitan mengalami perubahan, garis pantai pada tahun 2014 yaitu 120 km, sedangkan panjang garis pantai pada tahun 2024 yaitu sepanjang 116,2 km. Proses abrasi dan akresi juga teridentifikasi, dengan abrasi seluas 112,8 hektar dan akresi seluas 5,2 hektar selama 10 tahun terakhir. Abrasi terbesar terjadi di Desa Sidoharjo dengan total luas 96,8 hektar, sementara akresi terbesar terjadi di Desa Sendang dengan total area seluas 1,9 hektar. Perubahan garis pantai ini perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pengelolaan pesisir untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mendukung keberlanjutan wilayah pantai di Kabupaten Pacitan.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/204PEMANFAATAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK PEMETAAN ATAP ASBES PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI2024-11-29T22:31:17+07:00Sandra Tianasandratiana@upi.eduGarda Asa Muhammadsandratiana@upi.eduAria Fathi Izazsandratiana@upi.eduAi Sulastrisandratiana@upi.eduDian Nugrahenisandratiana@upi.eduAchmad Fadhilahsandratiana@upi.edu<p>Gempa bumi menjadi bencana alam paling mematikan yang memberikan dampak terhadap lingkungan tempat tinggal manusia. Kawasan Kelurahan Ciumbuleuit di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung merupakan daerah dengan potensi tinggi terhadap risiko gempabumi karena lokasinya yang berdekatan dengan Sesar Lembang. Sepanjang 29 Kilometer Sesar Lembang membentang dari Padalarang hingga Cileunyi, termasuk melewati Kelurahan Ciumbuleuit sehingga memiliki risiko gempabumi yang lebih tinggi. Penggunaan atap asbes di daerah rawan gempa memiliki potensi bahaya pada kesehatan manusia. Atap berbahan asbes rentan pecah dan melepaskan debu berbahaya saat terjadi gempa. Debu ini mengandung serat asbes yang sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan metode klasifikasi OBIA untuk pemetaan dan mengidentifikasi jenis tutupan atap bangunan di Kelurahan Ciumbuleuit sebagai daerah rawan gempabumi. Penelitian ini menggunakan metode Object-Based Image Analysis (OBIA) yang memanfaatkan citra satelit resolusi tinggi (CSRT) Pleiades untuk dilakukan interpretasi citra secara terbimbing. Penelitian ini juga menggunakan metode survei lapangan dan dilakukan perhitungan uji akurasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 4 klasifikasi penggunaan jenis atap di Kelurahan Ciumbuleuit yaitu asbes dengan luas 21,7 ha, genteng dengan luas 52,2 ha, beton dengan luas 20 ha dan seng dengan luas 8,4 ha dengan hasil akurasi keseluruhan 87%. Pemerintah Kota Bandung telah mensosialisasikan larangan penggunaan asbes sebagai bahan bangunan, dijelaskan dalam pasal 77 bahan bangunan harus berdampak baik pada kesehatan terlebih lagi penggunaan asbes masih digunakan pada daerah rawan gempa Kelurahan<br>Ciumbuleuit saat ini.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/205ANALISIS PELAGIC HABITAT INDEX IKAN TUNA MATA BESAR (Thunnus obesus) MENGGUNAKAN DATA SATELIT DAN HIDROAKUSTIK DI PERAIRAN BANGGAI KEPULAUAN 2024-11-29T22:39:54+07:00Taufik Hidayattaufikhidyyt@gmail.comHenry Munandar Maniktaufikhidyyt@gmail.comShafira Himayahtaufikhidyyt@gmail.comRina Zuraidataufikhidyyt@gmail.comAgus Saleh Atmadipoerataufikhidyyt@gmail.comAsep Priatnataufikhidyyt@gmail.com<p>Ikan tuna mata besar merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai tinggi di pasaran. Ikan tuna mata besar (Thunnus obesius) dapat ditemukan di perairan Indonesia, salah satunya di wilayah WPPNRI 715 yang berada pada laut Sulawesi. Namun dari tahun 2019 hingga 2021, penangkapan ikan tuna mengalami penurunan pada provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui potensi lebih lanjut ikan tuna di Perairan Banggai Kepulauan. Penggabungan data Soumi National Polar-orbiting Patnership (SNPP) dengan sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS), Hidroakustik dan Conductivity, Temperature, and Depth (CTD), dapat digunakan untuk mendapatkan parameter oseanografi yang berupa klorofil-a, suhu permukaan laut, kedalaman, dan target strength. Parameter tersebut dapat digunakan untuk analisis Pelagic Habitat Indeks (PHI) yang digunakan untuk mengetahui potensi ikan tuna mata besar. Hasil penggabungan data SNPP, Hidroakustik dan CTD menunjukkan nilai parameter oseanografi yang baik, dengan nilai Root Means Square Error yang kecil, dengan begitu dapat dilakukan analisis PHI untuk menunjukkan habitat yang ideal dan potensi ikan tuna mata besar. Berdasarkan analisis PHI, bahwa habitat ikan tuna mata besar yang baik berada pada nilai klorofil-a 0,37 mg/m3 hingga 0,52 mg/m3, suhu permukaan laut 27,75 ºC hingga 28,01 ºC dan kedalaman -190m hingga -250m. Terdapat 20 lokasi yang berpotensi untuk penangkapan ikan tuna mata besar di Perairan Banggai Kepulauan. Namun hanya 5 lokasi yang berpotensi sangat tinggi untuk penangkapan ikan tuna mata besar, dan 5 lokasi tersebut tersebar dekat dengan daratan.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/206EVALUATION OF INTERPOLATION METHODS FOR GNSS VELOCITIES IN CRUSTAL DEFORMATION: A CASE STUDY ON STRAIN RATE CALCULATION IN THE SOUTHERN SUMATRA2024-11-30T09:16:00+07:00Satrio Muhammad Alifsatrio.muhammad@gt.itera.ac.id<p>This study evaluates three interpolation methods—Inverse Distance Weighting (IDW), Kriging, and Sandwell—for analyzing crustal deformation in southern Sumatra, focusing on the on-site velocity consistency test. This test is crucial for assessing interpolation accuracy by comparing interpolated velocities to actual GNSS velocities at specific sites. Given the region's sparse GNSS network, accurate interpolation is vital for reliable deformation analysis. GNSS data from continuous and campaign sites, collected between 2017 and 2022 with a 30-second sampling interval, were processed to generate velocity. The Sandwell method, particularly with a Poisson’s ratio of 0, demonstrated superior performance, achieving the lowest mean residuals in the on-site velocity consistency test. This method consistently provided accurate interpolated velocities that closely matched original site data. IDW and Kriging methods also showed effectiveness but had different convergence behaviors: IDW required higher interpolation degrees for accuracy, while Kriging excelled in the east-west residuals. The Sandwell method’s velocities were used to calculate strain rates, revealing significant spatial variability. The findings underscore the importance of detailed on-site velocity consistency testing and highlight the need for expanding GNSS networks to improve accuracy and better assess seismic hazards in southern Sumatra.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/207PEMANFAATAN CITRA SAR SENTINEL-1 MULTI-TEMPORAL UNTUK IDENTIFIKASI FASILITAS PUBLIK TERDAMPAK BANJIR PERKOTAAN Studi Kasus di Kota Bandung2024-11-30T09:21:04+07:00Muhammad Saiful Ruuhulhaqmsaiful@amcolabora.or.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dampak genangan banjir terhadap fasilitas publik di Kota Bandung karena tingginya angka kejadian banjir di Indonesia pada tahun 2023 yang mencapai 1.255 kejadian atau sekitar 23,2% dari total bencana. Jawa Barat, termasuk Kota Bandung, merupakan salah satu wilayah yang paling sering dilanda banjir selama musim hujan akibat hujan deras yang menyebabkan banjir di berbagai titik. Dalam penelitian ini, digunakan citra satelit Sentinel-1 dengan sensor radar Interferometric Wide (IW) yang dilengkapi polarisasi VV dan VH untuk mendeteksi dan memetakan area genangan banjir. Data yang digunakan adalah produk Level-1 IW Ground Range Detected (GRD) dan sebaran fasilitas publik di Kota Bandung yang diperoleh melalui teknik geotagging. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa total area yang tergenang di Kota Bandung mencapai 1.247,23 hektare. Fasilitas pendidikan mengalami dampak paling signifikan dengan jumlah terbanyak yang tergenang banjir, yaitu 465 fasilitas. Analis pengolahan citra menunjukkan adanya perbedaan dalam kemampuan polarisasi VV dan VH dalam mendeteksi genangan air, yang mengindikasikan bahwa karakteristik permukaan air yang berbeda mungkin lebih baik terdeteksi dengan polarisasi tertentu. Citra radar Sentinel-1 memiliki keunggulan dalam pemetaan banjir secara lebih akurat, khususnya dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya untuk menganalisis perbedaan polarisasi VV dan VH dalam meningkatkan akurasi pemetaan banjir dan menambahkan parameter kerawanan banjir di kawasan perkotaan seperti Kota Bandung.</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/199Front Page Geomatika Vol. 30 No. 2 Tahun 20242024-11-29T21:17:43+07:00Sekretariat Redaksi Geomatikajurnalgeomatika@gmail.com<p>Biro Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama, Badan Informasi Geospasial</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/208INDEX GEOMATIKA VOL 30 NO 2 TAHUN 20242024-11-30T09:32:41+07:00Sekretariat Redaksi Geomatikajurnalgeomatika@gmail.com<p>Badan Informasi Geospasial</p>2024-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024