APLIKASI WEB MAP DALAM PEMETAAN KESESUAIAN FISIK PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI TELUK LAMPUNG

Authors

  • Andiyanti Putri Estigade Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Ariani Puji Astuti Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Arief Wicaksono Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Tika Maitela Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  • Wirastuti Widyatmanti Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Keywords:

web map, kesesuaian fisik perairan, keramba jaring apung, Teluk Lampung, ArcGIS Online

Abstract

Budidaya keramba jaring apung di Provinsi Lampung menjadi salah satu pengembangan budidaya perikanan laut yang potensial dalam meningkatkan produksi pangan. Akan tetapi, penelitian mengenai kesesuaian fisik perairan untuk budidaya perikanan pada wilayah tersebut belum banyak dilakukan karena wilayahnya yang luas dan juga mahalnya biaya analisis kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis spasial untuk menentukan lokasi potensial budidaya keramba jaring apung menggunakan citra Landsat 8 OLI dan SIG; dan menyajikan peta kesesuaian fisik perairan untuk budidaya keramba jaring apung ke dalam Web Map. Lokasi penelitian berada di sebagian Teluk Lampung. Parameter biofisik yang dipertimbangkan untuk kesesuaian keramba jaring apung antara lain kecerahan, suhu, salinitas, pH, kedalaman, material padatan tersuspensi, dan klorofil-α. Pengambilan sampel biofisik di lapangan menggunakan metode sistematis. Model akhir diperoleh dari hasil pembobotan kuantitatif berjenjang tertimbang. Setelah dihasilkan model kesesuaian fisik perairan, selanjutnya peta akhir dan semua data parameter dimasukkan ke dalam ArcGIS Online untuk disajikan ke dalam Web Map. Dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh ArcGIS Online maka informasi mengenai kesesuaian fisik perairan untuk budidaya keramba jaring apung di Teluk Lampung diharapkan dapat tersebar luas dan dimanfaatkan secara umum, khususnya bagi pemerintah, swasta, dan masyarakat yang bekerja dalam bidang perikanan budidaya. Hasil penelitian ini mampu menunjukkan bahwa integrasi antara data penginderaan jauh, sistem informasi geografis, dan teknologi informasi geospasial dapat dimanfaatkan untuk mendukung tercapainya tujuan nomor 14 dari agenda pembangunan keberlanjutan di Indonesia.

References

Affan, J. M. (2012). Identifikasi lokasi untuk pengembangan budidaya keramba jaring apung ( KJA ) berdasarkan faktor lingkungan dan kualitas air di perairan pantai timur Bangka Tengah Identification of location for the development of floating net cages based on environmental. Depik, 1(April), 78–85. https://doi.org/10.13170/depik.1.1.30

Arisanty, D., & Saputra, A. N. (2017). Remote Sensing Studies of Suspended Sediment Concentration Variation in Barito Delta. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 98, 1–6. https://doi.org/10.1088/1755-1315/98/1/012058

Durand, S. (2010). Studi Potensi Sumberdaya Alam di Kawasan Pesisir Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 6(1), 1–7.

Elsayir, H. A. (2014). Comparison Of Precision of Systematic Sampling with Some Other Probability Samplings. American Journal of Theoretical and Applied Statistics, 3(4), 111–116.

Hanintyo, R., & Susilo, E. (2016). Comparison of Chlorophyll-a Measurement Using Multi Spatial Imagery and Numerical Model in Bali Strait. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 47, 1–15. https://doi.org/10.1088/1755-1315/47/1/012010

Manongga, D., Papilaya, S., & Pandie, S. (2009). Sistem Informasi Geografis Untuk Perjalanan Wisata Di Kota Semarang. Jurnal Informatika, 10(1), 1–9. https://doi.org/10.9744/informatika.10.1.1-9

Noor, N. M. (2015). Prospek Pengembangan Usaha Budidaya Kerang Hijau (Perna viridis) di Pulau Pasaran, Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Perikanan Dan Sumberdaya Perairan, 3(2), 239–246.

Nuriya, H., Hidayah, Z., & Nugraha, W. A. (2010). Pengukuran Konsentrasi Klorofil-a dengan Pengolahan Citra Landsat ETM-7 dan Uji Laboratorium di Perairan Selat Madura Bagian Barat. Jurnal Kelautan, 3(1), 60–65.

Pérez, O. M., Telfer, T. C., & Ross, L. G. (2003). Use of GIS-based models for integrating and developing marine fish cages within the tourism industry in Tenerife (Canary Islands). Coastal Management, 31(4), 355–366. https://doi.org/10.1080/08920750390232992

Putri, B., Noor, N. M., & Ali, M. (2018). Pembinaan Usaha Budidaya Kerang Hijau dan Ikan di Pulau Pasaran, Lampung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 30–36.

Radiarta, I. N., Saputra, A., Haryadi, J., Johan, O., & Prihadi, T. H. (2006). Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung Menggunakan Analisis Multi Kriteria dan Sistem Informasi Geografis di Teluk Kapontori, Sulawesi Tenggara. Jurnal Riset Akuakultur, 1(3), 337–348.

Rasyid, A. (2009). Distribusi Klorofil-a pada Musim Peralihan Barat-Timur di Perairan Spermonde

Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Sains Dan Teknologi, 9(2), 125–132.

Rohim, W. N., Awaluddin, M., & Suprayogi, A. (2015). Semarang Charity Map, Penyajian Peta Donasi Sosial Kota Semarang Berbasis Blogger Javascript. Jurnal Geodesi Undip, 4(2), 117–130.

Syah, A. F. (2010). Penginderaan Jauh dan Aplikasinya di Wilayah Pesisir dan Lautan. Jurnal Kelautan, 3(1), 18–28. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21107/jk.v3i1.838

Tajerin. (2005). Pendugaan Fungsi Keuntungan dan Skala Usaha Budidaya Ikan Kerapu Macan Epinephelus fuscoguttatus) dalam Keramba Jaring Apung di Perairan Teluk Lampung, Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan Dan Perikanan Indonesia, 12(1), 39–49.

Trisakti, B., Sucipto, U. H., & Sari, J. (2003). Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh sebagai Tahap Awal untuk Pengembangan Budidaya Laut dan Wisata Bahari di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Jakarta.

WWF. (2015). Budidaya Ikan Kerapu Macan Sistem Keramba Jaring Apung. Jakarta: WWF Indonesia.

Yanuar, R. C., Hanintyo, R., & Muzaki, A. A. (2017). Penentuan Jenis Citra Satelit dalam Interpretasi Luasan Ekosistem Lamun Menggunakan Pengolahan Algoritma Cahaya Tampak Studi Kasus: Wilayah Pesisir Sanur. Geomatika, 23(2), 75–86. https://doi.org/10.24895/JIG.2017.23-2.704

Yulianto, H., Hartoko, A., Anggoro, S., Hasani, Q., Mulyasih, D., & Delis, P. C. (2017). Suitability Analysis of Lampung Bay Waters for Grouper Epinephelus sp. Farming Activities. Jurnal Akuakultur Indonesia, 16(2), 234–243. https://doi.org/10.19027/jai.16.2.234-243

Yusrudin, S. (2011). Analisis Kualitas Perairan Untuk Karamba Jaring Apung Ikan Kerapu di Kabupaten Situbondo. Neptunus Jurnal Kelautan, 17(1), 17–26.

Downloads

Published

2024-04-24

How to Cite

Andiyanti Putri Estigade, Ariani Puji Astuti, Arief Wicaksono, Tika Maitela, & Wirastuti Widyatmanti. (2024). APLIKASI WEB MAP DALAM PEMETAAN KESESUAIAN FISIK PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI TELUK LAMPUNG. ajalah lmiah lobe, 22(2), 9–16. etrieved from https://jurnal.big.go.id/GL/article/view/128