PENGARUH KENAIKAN MUKA AIR LAUT TERHADAP KEBERADAAN PULAU-PULAU KECIL

Studi Kasus di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

Authors

  • Herianto Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, FP-IPB, Bogor
  • Baba Barus Departeman Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, FP-IPB, Bogor
  • Vincentius P. Siregar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB, Bogor
  • Nadia Shalehah Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai, BIG, Bogor

Keywords:

muka air laut, pasang surut, perubahan iklim, pulau-pulau kecil

Abstract

Kenaikan muka air laut merupakan salah satu akibat yang disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global mempercepat cairnya gletser di permukaan bumi yang menyebabkan kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut menyebabkan pesisir dan pulau-pulau kecil yang elevasinya relatif rendah terhadap muka air laut secara perlahan akan terendam. Pulau Panggang dan Pulau Pramuka memiliki ketinggian relatif rendah terhadap muka air laut, sehingga pulau-pulau tersebut rentan terhadap dampak kenaikan muka air laut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan luas pulau dan wilayah terdampak akibat kenaikan muka air laut. Metode yang digunakan yaitu melakukan pengolahan data pasang surut untuk referensi, menghitung luas pulau, melakukan interpolasi kenaikan muka air laut untuk mendapatkan nilai kenaikan muka air laut dan melakukan model kenaikan muka air laut dan dampaknya terhadap luas Pulau Pramuka dan Pulau Panggang tahun 2050 dan 2100. Hasil pengolahan pasang surut menghasilkan nilai Highest Astronomical Tide (HAT) 1,85 m, Mean Sea Level (MSL) 1,36 m, dan Lowest Astronomical Tide (LAT) 0,81 m terhadap nol palem, dengan tipe pasang surutnya harian tunggal. Luas Pulau Panggang dan Pulau Pramuka pada tahun 2021 yaitu 15,09 ha dan 23,41 ha. Berdasarkan hasil interpolasi, terjadi kenaikan muka air laut di lokasi kajian sebesar 2,55 cm per tahun. Luas Pulau Panggang dan Pulau Pramuka yang berada di bawah HAT pada tahun 2050 yaitu seluas 7,53 ha dan 3,76 ha. Luas pulau yang berada di bawah HAT tahun 2100 menjadi 14,95 ha untuk Pulau Panggang dan 23,27 ha untuk Pulau Pramuka.

References

Afifah, A.N., Sabila, F. & Hardi, O.S. (2019). Analisis karakteristik habitat penyu sisik Taman Nasional Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Siliwangi Seri Sains dan Teknologi, 5(1), 23-27.

Ariawan, I. (2022). Model prediktif genangan kenaikan muka air laut di Kecamatan Telukbetung Barat dan Telukbetung Selatan. Jurnal Georafflesia, 7(2), 182-195. DOI: https://doi.org/10.32663/georaf.v7i2.3200.

Azhari, D.R., Lestari, D.A. & Arifin, W.A. (2022). Pemodelan spasial genangan banjir rob, Studi kasus : Pesisir Utara Banten (Kecamatan Kasemen). Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi, 7(2), 173-181. DOI: https://doi.org/10.32663/georaf.v7i2.3201.

BIG (Badan Informasi Geospasial). (2021a). Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 51 Tahun 2021 tentang Nama Rupa Bumi Baku Tahun 2021. Badan Informasi Geospasial. Bogor.

BIG (Badan Informasi Geospasial). (2021b). Data Garis Pantai. Belum dipublikasikan. Badan Informasi Geospasial. Bogor.

BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). (2021). Indeks Resiko Bencana Indonesia Tahun 2021. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jakarta.

BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Kepulauan Seribu. Badan Pusat Statistik) Kabupaten Kepulauan Seribu. Jakarta.

Brooks, K., Barclay, K., Grafton, R.Q. & Gollan, N. (2020). Transforming coastal and marine management: Deliberative democracy and integrated management in New South Wales, Australia. Marine Policy, 139, 1-9. DOI: https://doi.org/10.1016/j.marpol.2020.104053.

Darmiati, Nurjaya, I.W. & Atmadipoera, A.S. (2020). Analisis perubahan garis pantai di Wilayah Pantai Barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211-222. DOI: https://doi.org/http://doi.org/10.29244/jitkt.v12i1.22815.

Dasanto, B.D., Sulistiyanti, S., Anria, A. & Boer, R. (2020). Dampak perubahan iklim terhadap kenaikan muka air laut di Wilayah Pesisir Pangandaran. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan, 7(2), 82-94. DOI: https://doi.org/10.29244/jkebijakan.v7i2.28039.

Dwiyuliani, I., Atmawidjaja, R.R. & Apriyanti, D. (2020). Penentuan komponen konstanta harmonik pasut dengan data satelit altimetri di Perairan Laut Bagian Selatan Pulau Jawa. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik Geodesi, 1(1), 1-10.

Ersya, D. & Novianti. (2020). Pulau hilang : wilayah teritorial berkurang ? Uti Possidetis:Journal of International Law, 1(2), 148-168. DOI: https://doi.org/10.22437/up.v1i2.9936.

Handiani, D.N., Darmawan, S., Heriti, A. & Aditya, Y.D. (2019). Kajian kerentanan pesisir terhadap kenaikan muka air laut di Kabupaten Subang. Jurnal Kelautan Nasional, 14(3), 145-154. DOI: https://doi.org/10.15578/jkn.v14i3.7583

Hicks, S.D. (2006). Understanding tides. National Oceanic and Atmospheric Administration National Ocean Service (NOAA). U.S. Department Of Commerce. Washington D.C. USA.

Hirschfeld, D. & Hill, K.E. (2022). The landscape of sea-level rise adaptation resources: Applying grounded theory in California. Climate Services, 28, 1-11. DOI: https://doi.org/10.1016/j.cliser.2022.100332.

Karlina, W.R. & Viano, A.S. (2020). Pengaruh naiknya permukaan air laut terhadap perubahan garis pangkal pantai akibat perubahan iklim. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha, 6(2), 575-586. DOI: https://doi.org/10.23887/jkh.v6i2.28203.

Kisnarti, E.A. & Prasita, V.D. (2012). Kajian pasang surut dalam penentuan dampak kenaikan muka laut di Pantai Timur Surabaya. Prosiding Seminar Nasional ke II: Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, Faultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Diponegoro, 3, 44-51.

Mayasari, O.S. & Handoko, E.Y. (2009). Analisa sea level rise dari data satelit altimetri topex / poseidon dan data sea surface temperature menggunakan software brat 2.0.0 (Studi kasus : Perairan Indonesia). Jurnal Geoid, 5(1), 39-47. DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v5i1.7329.

Meilianda, E., Pradhan, B., Syamsidik, Comfort, L.K., Alfian, D., Juanda, R., … & Munadi, K. (2019). Assessment of post-tsunami disaster land use/land cover change and potential impact of future sea-level rise to low-lying coastal areas: A case study of Banda Aceh coast of Indonesia. International Journal of Disaster Risk Reduction, 41, 1-10. DOI: https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2019.101292.

Mulyani, A.S. (2021). Antisipasi terjadinya pemanasan global dengan deteksi dini suhu permukaan air menggunakan data satelit. Jurnal Rekayasa Teknil Sipil dan Lingkungan, 2(1), 22-29. DOI: https://doi.org/10.33541/cen.v2i1.2807.

Mutaqin, B.W., Amanatulloh, D.A., Waskita, T.B., Marfai, M.A., Isnain, M.N., Alwi, M. & Khomarudin, M.R. (2022). Analisis geomorfologi dan oseanografi untuk identifikasi tipologi pulau kecil di Kepulauan Maluku Utara dan Karimunjawa. Jurnal Pendidikan Geografi. 9(1), 1-16. DOI: https://doi.org/10.20527/jpg.v9i1.12459.

Nerem, R.S., Beckley, B.D., Fasullo, J.T., Hamlington, B.D., Masters, D. & Mitchum, G.T. (2018). Climate-change–driven accelerated sea-level rise detected in the altimeter era. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 115(9), 2022-2025. DOI: https://doi.org/10.1073/pnas.1717312115.

Nurse, L.A., Mclean, R.F., Agard, J., Briguglio, L.P., Duvat-Magnan, V., N., … & Webb, A. (2014). Small islands. Cambridge University Press. USA.

Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta. (2022), Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2022 (DKI Jakarta, 2022) tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta. Jakarta.

Prabowo, H.H. & Salahudin, M. (2016). Potensi tenggelamnya pulau-pulau kecil terluar wilayah NKRI. Jurnal Geologi Kelautan, 14(2), 115-122. DOI: http://dx.doi.org/10.32693/jgk.14.2.2016.356.

Ramdhan, M., Amri, S.N. & Priyambodo, D.G. (2019). Survey Identifikasi pulau-pulau tenggelam di Teluk Jakarta. Jurnal Riset Jakarta, 12(1), 1–6. DOI: https://doi.org/10.37439/jurnaldrd.v12i1.4.

RI (Republik Indonesia). (2023). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.

Setianingsih, W., Sasmito, B. & Bashit, N. (2018). Analisis sea level rise di Laut Utara Jawa terhadap perubahan garis pantai wilayah Demak pada tahun 2006-2016. Jurnal Geodesi Undip, 7(2), 53-64. DOI: https://doi.org/10.14710/jgundip.2018.20657.

Suhery, N., Damar, A. & Effendi, H. (2017). Coral reef ecosystem vulnerability index to oil spill: Case of Pramuka Island and Belanda Island in Seribu Islands. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1), 67-89. DOI: https://doi.org/10.29244/jitkt.v9i1.17918.

UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea). (1982). The United Nations Convention on the Law of the Sea (A historical perspective). United Nations Division for Ocean Affairs and the Law of the Sea. [15 September 2022].

Downloads

Published

2024-04-19

How to Cite

Herianto, Baba Barus, Vincentius P. Siregar, & Nadia Shalehah. (2024). PENGARUH KENAIKAN MUKA AIR LAUT TERHADAP KEBERADAAN PULAU-PULAU KECIL: Studi Kasus di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. ajalah lmiah lobe, 25(1), 31–40. etrieved from https://jurnal.big.go.id/GL/article/view/93