KOMPARASI EKSTRAKSI GARIS PANTAI MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH ENGINE DAN ARCGIS Studi Kasus di Jakarta Utara

Authors

  • Muhammad Saiful Ruuhulhaq Amcolabora Institute
  • Fikri Algifahri Indonesian Educational University
  • Ghea Redana Pitaloka Indonesian Educational University
  • Saskia Syafinda Fyndiani Indonesian Educational University

Keywords:

Ekstraksi, Garis Pantai, Landsat 9, Machine Learning, Penginderaan Jauh

Abstract

Garis pantai adalah batas dinamis antara daratan dan perairan yang akan terus berubah akibat adanya faktor alam dan juga aktivitas manusia, fenomena perubahan garis pantai ini sendiri memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem pesisir dan juga kehidupan masyarakat sekitarnya. Penelitian ini membandingkan metode identifikasi garis pantai menggunakan Google Earth Engine dan software lain dengan studi kasus di pesisir Jakarta Utara. Data yang digunakan adalah citra Landsat 9 yang memiliki resolusi spektral dan temporal tinggi untuk analisis wilayah pesisir. Algoritma seperti NDVI, MNDWI, dan Otsu Thresholding
diterapkan untuk membedakan daratan dan perairan, sementara hasilnya divalidasi menggunakan data dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Hasil menunjukkan bahwa hasil pengolahan pada platform GEE unggul dalam efisiensi dan cakupan temporal, meskipun memiliki keterbatasan resolusi spasial, sedangkan ArcGIS menghasilkan garis pantai yang lebih rinci namun memerlukan proses semi-manual.

Downloads

Published

03-06-2025

How to Cite

Ruuhulhaq, M. S., Algifahri, F., Pitaloka, G. R., & Fyndiani, S. S. (2025). KOMPARASI EKSTRAKSI GARIS PANTAI MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH ENGINE DAN ARCGIS Studi Kasus di Jakarta Utara . Geomatika, 31(1), 9–20. Retrieved from https://jurnal.big.go.id/gm/article/view/273